My Books

BELLAMIA THE NOVEL: AN OFFICE ROMANCE

Bellamia, masih berkenaan dengan engineers dan engineeering. Kali ini ada Gavin, the world’s best power engineer–menurut dia sendiri–yang baru saja pindah dari Dubai ke Indonesia dan di hari pertamanya bekerja, nasib baik berpihak padanya. Amia mengetuk pintu ruangannya.

“Apa kamu tahu alamat ini?” Gavin menunjukkan kertas itu kepada Amia.

“Tahu, Pak.” Sejak lahir dia tinggal di sini, tentu saja tahu.

“Antar saya ke sana.” Gavin berdiri. Memang ada GPS. Pengisi suaranya juga wanita. Tapi kalau tersedia GPS alami–penduduk lokal–yang menarik dan cantik seperti ini, semua laki-laki akan melupakan software navigasi tersebut.

Selain di kantor, di mana Gavin bisa bertemu dengan gadis yang menarik perhatiannya? Gavin tidak ada waktu untuk ikut komunitas, tidak bertemu dengan teman kuliah maupun teman SMA dan lebih banyak menghabiskan hidup di kantor.

“Nothing. Kamu tidak pulang?” Gavin mengalihkan topik pembiacaraan.

“Masih nunggu Vara ambil mobil.”

“Kenapa tidak minta dijemput Adrien?”

“HP ketinggalan di kantor jadi … hoi … hoi … apa nih?” Amia panik saat Gavin tiba-tiba mendorong kursi rodanya.

“I’ll drive you home.”

“No, thanks. Tolong, Pak! Saya nunggu Vara, kasihan nanti dia kecele kalau datang ke sini.” Akan lebih aman kalau dia pulang bersama sahabatnya daripada dengan atasannya.

“Pak, tolong! Saya sudah janji mau nunggu Vara!” Tentu saja Gavin tidak mendengarkan. “Astaga! Bapak nggak bisa memanfaatkan orang yang nggak berdaya gini.” Amia berteriak panik karena Gavin mengangkat tubuhnya dan mendudukkannya di kursi depan.

Amia adalah orang yang percaya bahwa karier dan cinta tidak boleh berada dalam gedung yang sama. Interoffice romance lebih banyak membawa kerugian bagi karier seseorang. Sudah banyak kejadian pegawai mengundurkan diri setelah putus cinta dan Amia tidak ingin mengikuti jejak mereka.

“Aku sudah bilang aku tertarik sama kamu.” Harus berapa kali diulangi kalimat ini?

“Kenapa?” Amia menuntut penjelasan.

“Memangnya ada yang salah kalau aku tertarik sama kamu? Aku bukan sedang mengajak kamu menikah sekarang. Juga tidak minta kamu jadi pacarku.” Gavin menolak memberi alasan.

“Kamu atasanku. This is natural target for gossip. Dan Adrien bilang….” Tangannya mencengkeram erat gelas beningnya.

Yang menarik adalah bagaimana melihat usaha Gavin untuk meyakinkan Amia bahwa this relationship is worth the risk. She is worth the risk. Tapi Amia tidak mudah untuk diyakinkan. Ketika Gavin mulai menemukan jalan, Amia malah memberi satu syarat. Merahasiakan hubungan dari semua orang.

Anytime there is secrecy, there’s a cause for worry. hlmn 214

Kalau ingin membaca novel yang ringan tapi bergizi, Bellamia adalah pilihan yang tepat. Seperti biasa aku menyelipkan beberapa pengetahuan, dalam ranah trivia, bukan pendidikan, yang layak untuk diketahui.

Gavin tidak akan diam dan bernasib seperti Tesla, the greatest geek who ever lived. Dulu, saat dunia ini masih mengandalkan cahaya remang dari sebatang lilin, Tesla megurung diri di dalam rumahnya untuk membuat arus AC—listrik berarus bolak-balik—yang saat ini, berpuluh tahun setelah kematiannya, dipakai oleh setiap rumah di planet bumi. Karena sibuk seperti itu, Tesla tidak sempat menikah. Atau tidak ingin, karena pernikahan jelas akan mengganggu usahanya untuk menyelamatkan dunia.

Atau membukan mata tentang mengenai hidup dan kehidupan dan memandangnya dari sudut pandang lain?

Adrien dengan santai melanjutkan ceramah paginya. “Itu kan prinsip dasar meminta. Sama seperti berdoa, dilakukan dengan suara pelan dan lemah lembut. Mana ada orang berdoa dengan marah-marah? Kalau kita minta uang pada orangtua, pasti mintanya pelan-pelan dan baik-baik. Kalau mintanya sambil berteriak-teriak, malah tidak dikasih. Atau dikasih, tapi tidak ikhlas.”

Menarik juga untuk membaca apa kata editor Bellamia, Mbak Niratisaya:

Bellamia adalah sebuah cerita romance sederhana, yang dibuat pekat dan memikat oleh Vihara. Lewat karakter Gavin yang ambooooy level kepercayaan dirinya (tapi bener, cowok yg percaya diri lebih memikat. Asal sumbut, aka sesuai dengan penampakan dan pembawaan). Juga lewat Amia yang keras kepalanya melebihi batu–kepala baja mungkin sesuai buat cewek ini ketimbang kepala batu. Nggak ada yang bisa mengalahkan “kelebihan” mereka ini.

Tapi … kalau cinta sudah bicara, apa salah satu nggak mau “mengalah”?

Bellamia is going live. Grab your copy in bookstore.

Atau kalau mau beli Bellamia dapat bonus novel lain, Daisy, silakan menghubungi emailku novel.vihara(at)gmail(dot)com. Bayar satu buku dapat dua buku 😉

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *