My Books

Freebie: Baca Cerita The Mollers Gratis Di sini

 

Siapa The Mollers? Keluarga rekaanku. Aku sudah menuliscerita mereka sebanyak tiga judul. Bukan buku bersambung. Tokoh utamanya ganti-ganti, cuma nama belakangnya Moller semua. Sampai hari ini masih ada cerita mereka yang bisa dibaca gratis melalui link di bawah ini:

Midsommar Chapter 1 sd 6
The Dance of Love Chapter 1, 2, dan 3

The Danish Boss Chapter 1 sd 20

Sedangkan buku-buku The Mollers yang sudah ada di toko buku adalah:

My Bittersweet Marriage

Afnan Moller. Half-Danish. Memutuskan untuk menjadi warga negara Denmark, mengikuti ayahnya, saat usia 18 tahun.  Mikrobiologis di Aarhus University Hospital. Sudah tinggal di Aarhus selama 12 tahun dan akan tinggal di sana sampai akhir hayat. Sebagai muslim, menemukan calon istri yang seiman di sana sulit sekali. Ditambah kesibukannya–pekerjaan, seminar, dan sebagainya–

Hessa. 27 tahun. Ibunya sudah ribut menyuruhnya menikah, sebelum dilangkah adiknya yang sudah dilamar. Masalahnya, bagaimana menemukan orang yang bisa membuatnya jatuh cinta? Saat sedang pusing memikirkan cinta, ibunya memberitahu bahwa ada laki-laki yang tertarik dengannya. Hessa memperlajari profil Afnan, dengan bantuan internet, dan, mau tidak mau, mengakui bahwa dia terpikat dengan sepasang mata biru seperti samudera tersebut. Masalah besarnya hanya satu. Afnan tidak tinggal di sini. Dia tinggal di Denmark dan tidak punya waktu untuk saling mengenal. Yang diinginkan Afnan adalah menikah dan membawa istrinya tinggal di Aarhus. Bagaimana rasanya meninggalkan semua hidupnya di sini, untuk hidup di sebuah tempat yang namanya saja tidak pernah dia dengar? Bagaimana rasanya meninggalkan keluarga, sahabat, dan pekerjaan, demi hidup bersama laki-laki yang baru ditemui tiga kali?

When Love is Not Enough

We will meet:

Lilja Moller. 28 tahun. Berdarah Denmark. Baru saja pindah ke Indonesia dan bekerja di perusahaan keluarga.Menikah dengan Linus, orang yang sudah dia kenal sejak lahir, dan tidak bisa lagi menghitung betapa besar dia mencintai Linus. Mencintainya sebagai teman, kakak, kekasih dan ayah dari almarhum anak perempuannya. Tetapi cinta saja tidak cukup menahan Lily untuk tetap menghidupkan pernikahan mereka. Sehingga Lily menyimpulkan pernikahan mereka tidak layak dipertahankan. Sambil menahan rasa sakit akibat patah hati, Lily bersumpah tidak akan lagi mempertaruhkan dirinya untuk disakiti lagi.

Linus Zainulin. Linus the Genius, kata Lily. 30 tahun. Merasa sudah memiliki kehidupan yang sempurna. Mendapatkan pekerjaan yang paling dia minati di salah satu perusahaan terbesar di dunia di Munich, Jerman. Hobinya, bermain sepak bola mendatangkan keuntungan finansial dan ketenaran. Menikah dengan gadis impiannya, sahabat terbaiknya, Lily Moller. Yang cantik dan cerdas. Seolah ingin membuktikan bahwa tidak pernah ada sesuatu yang sempurna, Linus menghancurkan pernikahan mereka dan Lily memilih untuk pergi. Meninggalkannya dalam tumpukan penyesalan. Bagaimana cara mendapatkan Lily kembali? Bagaimana cara memenangkan hatinya lagi? Bisakah pernikahan dibangun oleh satu orang saja?

 

My Books

5 Bellamia’s Fun Fact

  1. Nikola Tesla. Salah satu orang yang tulisannya–buku dan wawancaranya–kubaca sebelum membuat tokoh Gavin. Nggak semua orang kenal sama Tesla, kan? Kalau bicara listrik, pasti yang terlintas nama Thomas Alva Edison. Memang Tesla yang nggak banyak menerima penghargaan atas temuannya, karena hasil-hasil penelitiannya dicuri. Orang ini menarik, cerdas, teguh pada tujuannya untuk menciptakan sesuatu yang memudahkan hidup orang banyak dan  tidak menikah. Tapi aku nggak ingin Gavin jomblo seumur hidup.

    Memang benda temuan Tesla memberi penghidupan kepada Gavin, sebab dengan meneruskan apa yang sudah ditemukan engineer Kroasia-Amerika itu, gajinya menjadi besar. Hanya saja dia tidak akan mengikuti jejaknya untuk single seumur hidup.

  2. Versi pertama naskah Bellamia macet di tengah jalan. Aku hanya bisa menulis sampai bab ketiga dan nggak tahu gimana harus melanjutkannya. Premisnya sama, interoffice romance. Dengan Gavin sebagai world’s best engineer dan Amia adalah seseorang yang mengetuk pintu ruangannya. Akhirnya aku memutuskan untuk menghapus keseluruhan cerita yang sudah kutulis sepanjang 30 halaman. Aku menulis ulang di halaman kosong, sejak kalimat pertama.

    Gavin mengangguk dan menggeret kopernya begitu saja, tanpa merasa perlu mengucapkan terima kasih.

    “Sepertinyak Bapak lupa sesuatu.” Amia mengingatkan.

    “Apa?” Gavin memeriksa kamar hotelnya kalau ada barangnya yang tertinggal.

    “Terima kasih,” jawab Amia, menyindir Gavin yang tidak mengucapkan apa-apa.

    “Anytime.” Gavin menjawab dengan santai.

    Amia mengerutkan keningnya, orang ini bagaimana sih, disuruh mengucapkan terima kasih kok malah membalas ucapan terima kasih.

    “Maksud saya, Bapak lupa berterima kasih sama saya.” Harus sabar menghadapi Gavin in

    Di atas adalah salah satu bagian yang terhapus dari naskah awal Bellamia. Karena nggak pantes aja Amia ngikutin orang nggak dikenal ngambil koper di hotel, hahaha.

  3. Pada bagian surat Amia, ada bencana besar yang bikin aku nangis sesiangan di hari Minggu. Aku sudah menulis surat tersebut, di dokumen lain. Ketika kucari dan mau kugabungkan dengan keseluruhan naskah, aku nggak menemukan ‘surat’ tersebut. Aku perlu waktu untuk menyesali perbuatan bodohku itu, sebelum mengingat apa yang udah kutulis. Tapi nggak ingat juga, akhirnya aku bikin ‘surat’ baru. Dan kalimat favoritku dalam surat itu?

    Saat kamu menciumku untuk pertama kali, aku memperingatkan diriku untuk tidak terlibat masalah denganmu. Masalah yang sekarang kutahu apa namanya. Cinta.

  4. Bagian favoritku pada novel Bellamia adalah saat Gavin mendatangi Amia di rumah sakit dan memaksa untuk mengantarnya pulang. Awww … siapa yang nggak mau pada hari terburuknya, didatangi oleh laki-laki tampan dan perhatian seperti itu? Gyaaah … aku ingin pas operasi lutut dulu ada Gavin yang … memberi kejutan padaku.

    “HP ketinggalan di kantor jadi … hoi … hoi … apa nih?” Amia panik saat Gavin tiba-tiba mendorong kursi rodanya.

    “I’ll drive you home.”

    “No, thanks. Tolong, Pak! Saya nunggu Vara, kasihan nanti dia kecele kalau datang ke sini.” Akan lebih aman kalau dia pulang bersama sahabatnya daripada dengan atasannya.

  5. Makanan-makanan yang kusebutkan di dalam novel Bellamia adalah makanan favoritku–dan semua orang 😀 Oreo, yang dimakan Amia bareng Savara, lollipop yang diberikan Gavin untuk obat patah hatinya Amia, dan lainnya bisa ditemukan sendiri. Siapa yang nggak suka makan Oreo? Kalorinya besar sekali, untung Amia nggak takut gemuk.

    “Kamu pikir bagian apa yang paling enak dari ayam? Aku lebih suka makan kulitnya daripada ayamnya. Jadi kalau kamu nggak ingin aku membencimu seumur hidup, jangan sentuh kulit ayam di piringku.” Amia memperingatkan. “Ini peringatan terakhir.”

    BONUS:

  6. Ada bagian naskah Bellamia yang ditandai secara khusus oleh editor Bellamia, Mbak Niratisaya, karena beliau suka dengan attitude Amia dan Gavin pada bagian tersebut. Aku juga setuju dengan beliau. Bagian yang mana ya kira-kira?

    Aku tertarik sama kamu. Kalau kamu kerja sama, tidak akan melelahkan seperti ini.” Sebaiknya Amia tahu apa yang sesungguhnya dirasakan Gavin.

    “Tapi aku nggak suka sama kamu,” tukasnya.

    “Tidak masalah. Lama-lama kamu juga suka. It’s just a matter of time.” Tidak perlu buru-buru. Gavin punya banyak waktu.

    Menyebalkan sekali kan Gavin ini? Kalau quote Amia yang ditandai keren oleh editor adalah ini:

    Hidup ini bukan geladi bersih. Ini pertunjukan sesungguhnya. Jadi orang harus selalu menampilkan yang terbaik.

     

    Jadi, bagian mana dari novel Bellamia yang teman-teman sukai?

My Books

BELLAMIA THE NOVEL: AN OFFICE ROMANCE

Bellamia, masih berkenaan dengan engineers dan engineeering. Kali ini ada Gavin, the world’s best power engineer–menurut dia sendiri–yang baru saja pindah dari Dubai ke Indonesia dan di hari pertamanya bekerja, nasib baik berpihak padanya. Amia mengetuk pintu ruangannya.

“Apa kamu tahu alamat ini?” Gavin menunjukkan kertas itu kepada Amia.

“Tahu, Pak.” Sejak lahir dia tinggal di sini, tentu saja tahu.

“Antar saya ke sana.” Gavin berdiri. Memang ada GPS. Pengisi suaranya juga wanita. Tapi kalau tersedia GPS alami–penduduk lokal–yang menarik dan cantik seperti ini, semua laki-laki akan melupakan software navigasi tersebut.

Selain di kantor, di mana Gavin bisa bertemu dengan gadis yang menarik perhatiannya? Gavin tidak ada waktu untuk ikut komunitas, tidak bertemu dengan teman kuliah maupun teman SMA dan lebih banyak menghabiskan hidup di kantor.

“Nothing. Kamu tidak pulang?” Gavin mengalihkan topik pembiacaraan.

“Masih nunggu Vara ambil mobil.”

“Kenapa tidak minta dijemput Adrien?”

“HP ketinggalan di kantor jadi … hoi … hoi … apa nih?” Amia panik saat Gavin tiba-tiba mendorong kursi rodanya.

“I’ll drive you home.”

“No, thanks. Tolong, Pak! Saya nunggu Vara, kasihan nanti dia kecele kalau datang ke sini.” Akan lebih aman kalau dia pulang bersama sahabatnya daripada dengan atasannya.

“Pak, tolong! Saya sudah janji mau nunggu Vara!” Tentu saja Gavin tidak mendengarkan. “Astaga! Bapak nggak bisa memanfaatkan orang yang nggak berdaya gini.” Amia berteriak panik karena Gavin mengangkat tubuhnya dan mendudukkannya di kursi depan.

Amia adalah orang yang percaya bahwa karier dan cinta tidak boleh berada dalam gedung yang sama. Interoffice romance lebih banyak membawa kerugian bagi karier seseorang. Sudah banyak kejadian pegawai mengundurkan diri setelah putus cinta dan Amia tidak ingin mengikuti jejak mereka.

“Aku sudah bilang aku tertarik sama kamu.” Harus berapa kali diulangi kalimat ini?

“Kenapa?” Amia menuntut penjelasan.

“Memangnya ada yang salah kalau aku tertarik sama kamu? Aku bukan sedang mengajak kamu menikah sekarang. Juga tidak minta kamu jadi pacarku.” Gavin menolak memberi alasan.

“Kamu atasanku. This is natural target for gossip. Dan Adrien bilang….” Tangannya mencengkeram erat gelas beningnya.

Yang menarik adalah bagaimana melihat usaha Gavin untuk meyakinkan Amia bahwa this relationship is worth the risk. She is worth the risk. Tapi Amia tidak mudah untuk diyakinkan. Ketika Gavin mulai menemukan jalan, Amia malah memberi satu syarat. Merahasiakan hubungan dari semua orang.

Anytime there is secrecy, there’s a cause for worry. hlmn 214

Kalau ingin membaca novel yang ringan tapi bergizi, Bellamia adalah pilihan yang tepat. Seperti biasa aku menyelipkan beberapa pengetahuan, dalam ranah trivia, bukan pendidikan, yang layak untuk diketahui.

Gavin tidak akan diam dan bernasib seperti Tesla, the greatest geek who ever lived. Dulu, saat dunia ini masih mengandalkan cahaya remang dari sebatang lilin, Tesla megurung diri di dalam rumahnya untuk membuat arus AC—listrik berarus bolak-balik—yang saat ini, berpuluh tahun setelah kematiannya, dipakai oleh setiap rumah di planet bumi. Karena sibuk seperti itu, Tesla tidak sempat menikah. Atau tidak ingin, karena pernikahan jelas akan mengganggu usahanya untuk menyelamatkan dunia.

Atau membukan mata tentang mengenai hidup dan kehidupan dan memandangnya dari sudut pandang lain?

Adrien dengan santai melanjutkan ceramah paginya. “Itu kan prinsip dasar meminta. Sama seperti berdoa, dilakukan dengan suara pelan dan lemah lembut. Mana ada orang berdoa dengan marah-marah? Kalau kita minta uang pada orangtua, pasti mintanya pelan-pelan dan baik-baik. Kalau mintanya sambil berteriak-teriak, malah tidak dikasih. Atau dikasih, tapi tidak ikhlas.”

Menarik juga untuk membaca apa kata editor Bellamia, Mbak Niratisaya:

Bellamia adalah sebuah cerita romance sederhana, yang dibuat pekat dan memikat oleh Vihara. Lewat karakter Gavin yang ambooooy level kepercayaan dirinya (tapi bener, cowok yg percaya diri lebih memikat. Asal sumbut, aka sesuai dengan penampakan dan pembawaan). Juga lewat Amia yang keras kepalanya melebihi batu–kepala baja mungkin sesuai buat cewek ini ketimbang kepala batu. Nggak ada yang bisa mengalahkan “kelebihan” mereka ini.

Tapi … kalau cinta sudah bicara, apa salah satu nggak mau “mengalah”?

Bellamia is going live. Grab your copy in bookstore.

Atau kalau mau beli Bellamia dapat bonus novel lain, Daisy, silakan menghubungi emailku novel.vihara(at)gmail(dot)com. Bayar satu buku dapat dua buku 😉

My Books

Coming Soon: Bellamia

Bulan Agustus nanti kita akan ketemu dengan pembuat listrik kesayangan kita, the world’s best power engineer ever, Gavin, dan bisa dipastikan tak akan lagi ada mati listrik di hati kita. Bercanda. Gavin adalah engineer favoritku selama aku menulis cerita dengan tokoh berlatar belakang engineering. Jangan lupa ditengok-tengok di toko buku kesayangan mulai bulan Agustus nanti dan mohon diberikan tempat di rak buku kita untuknya. Dia akan membangun pembangkit listrik tenaga cinta.

BELLAMIA

Blurb

Amia selalu percaya bahwa karier dan cinta tidak boleh berada dalam gedung yang sama. Interoffice romance lebih banyak membawa kerugian bagi karier seseorang. Sudah banyak kejadian pegawai mengundurkan diri setelah putus cinta dan Amia tidak ingin mengikuti jejak mereka.

Selain di kantor, di mana Gavin bisa bertemu dengan gadis yang menarik perhatiannya? Gavin tidak ada waktu untuk ikut komunitas, tidak bertemu dengan teman kuliah maupun teman SMA dan lebih banyak menghabiskan hidup di kantor.

Ketika Amia patah kaki dalam simulasi terorisme, Gavin—dengan alasan bertanggung jawab sebagai atasan—mulai membuka jalan untuk mengubah pandangan Amia. Namun Amia mengajukan satu syarat. Merahasiakan hubungan dari semua orang.

Baca bab I Bellamia di sini.

 

Catatan:

Ada bonus Novella Daisy/14.000 kata hanya bisa didapatkan selama masa pre order novel Bellamia, sd tgl 23 Juli. Tokoh dari cerita ini adalah kakak dari Amia dalam Bellamia. Hubungi email bellamiabook@gmail.com 🙂

Baca bab I novella Daisy di sini.