• Blog,  Thing That Makes Me Happy

    THING THAT MAKES ME HAPPY (2): HEARTFELT MESSAGE

      Is it wonderful that my books will have traveled farther than I have? Or … frightening? Sampai pada titik ini, aku tahu bahwa lebih mudah untuk berhenti menulis daripada menjaga kebiasaan baik tersebut. Iya, bagiku menulis adalah sebuah kebiasaan, bukan pekerjaan, bukan pula hobi. Sebuah kegiatan, sebelum disebut sebagai kebiasaan, harus dilakukan dulu berulang-ulang. Aku tidak tahu apa yang kutulis, tapi aku tetap menulis. Mau nanti ada hasilnya–diterbitkan–atau tidak–teronggok saja–namanya kebiasaan akan selalu kulakukan. Karena itu, tiga tahun sejak aku menulis kalimat pertamaku, aku berada di posisi yang berbeda, a well-practiced-writer. Seperti kusebutkan dalam bukuku When Love Is Not Enough, aku tidak pernah sendirian dalam menulis sebuah buku. Ada…

  • Blog,  Thing That Makes Me Happy

    THING THAT MAKES ME HAPPY (1)

      Kebahagiaan. Dicari atau datang sendiri? Belakangan ini aku berusaha mengurangi kegiatan men-scroll media sosial dan news feed. Mengecek Instagram/Twitter/Facebook kulakukan dua kali sehari. Siang dan malam. Untuk membalas komentar dari teman-teman, atau membagi sesuatu yang kuanggap boleh dilihat oleh banyak orang. Kalau aku ingin tahu kehidupan terkini salah seorang teman, aku mengunjungi profile-nya dan meninggalkan komentar di sana. Update berita? Aku membaca di koran, selain ulasannya lebih dalam, juga lebih fokus, tidak tertarik untuk mengklik link Baca Juga, yang biasanya membuat kegiatan baca berita jadi merembet lebih lama. Masalah menghabiskan waktu dengan apa ada hubungannya dengan kebahagiaan, menurutku. Melihat orang-orang lebih kaya, lebih sukses, lebik cantik, dan lebih lain-lain…