• Blog,  Thing That Makes Me Happy

    Jangan Pernah Hapus Naskahmu!

      Seperti yang kukatakan dalam novel Savara, ditolak merupakan salah satu ketakutan terbesar manusia. Saat melamar kerja atau minta izin kepada orangtua, pasti dalam hati tebersit kekhawatiran bagaimana nanti kalau tidak diterima atau tidak diizinkan. Meskipun sudah sering ditolak berkali-kali, tetap saja hati kita nggak akan pernah siap 100% untuk legowo menerima penolakan berikutnya. Berbagai macam cara kita lakukan untuk menghibur diri bahwa kejadian itu bukan akhir dari segalanya. Masih ada hari esok dan ketika kita berusaha, hasil yang akan kita peroleh akan lebih baik. Ketika memutuskan untuk menjadi penulis, aku tahu bahwa naskah ditolak penerbit adalah salah satu tahapan yang harus kulalui—dan mungkin sebagian besar penulis lain—dan nggak bisa…

  • Blog,  Thing That Makes Me Happy

    SEBUAH KESALAHAN

    SEBUAH KESALAHAN DALAM MENULIS Ini bukan tentang kesalahan dalam teknis kepenulisan. Bukan. Melainkan salah motivasi dalam menulis. Tadi malam, sebelum tidur, aku memikirkan perjalanan karier menulisku—uh huh, biar tampak hebat meski sebenarnya ya nggak juga. Sejak SMA aku sudah aktif menulis di buku harian. Ini adalah fondasi karier yang amat penting, tidak bisa diremehkan. Semenjak kelas dua atau tiga SMA, aku bertukar buku harian dengan sahabatku, Kristian. Isinya macam-macam. Dari cowok yang kami sukai, lirik lagu yang menggambarkan suasana hati, keluarga, teman yang menyebalkan, sampai pembahasan soal-soal biologi. Sampai hari ini aku masih sering membaca buku tersebut, karena cerita-cerita di dalamnya begitu hidup. Waktu kuliah, aku ikut menulis di majalah…

  • Blog,  Thing That Makes Me Happy

    THING THAT MAKES ME HAPPY (2): HEARTFELT MESSAGE

      Is it wonderful that my books will have traveled farther than I have? Or … frightening? Sampai pada titik ini, aku tahu bahwa lebih mudah untuk berhenti menulis daripada menjaga kebiasaan baik tersebut. Iya, bagiku menulis adalah sebuah kebiasaan, bukan pekerjaan, bukan pula hobi. Sebuah kegiatan, sebelum disebut sebagai kebiasaan, harus dilakukan dulu berulang-ulang. Aku tidak tahu apa yang kutulis, tapi aku tetap menulis. Mau nanti ada hasilnya–diterbitkan–atau tidak–teronggok saja–namanya kebiasaan akan selalu kulakukan. Karena itu, tiga tahun sejak aku menulis kalimat pertamaku, aku berada di posisi yang berbeda, a well-practiced-writer. Seperti kusebutkan dalam bukuku When Love Is Not Enough, aku tidak pernah sendirian dalam menulis sebuah buku. Ada…