Oktober, setahun yang lalu Aku rindu hujan. Meski aku benci hujan. Hujan dan kamu. Hujan pernah mengiringi salah satu kebersamaan kita. Ketika aku sudah bisa berdamai dengan waktu, malam mingguku tak lagi kugunakan untuk mengingatmu dengan air mataku, walaupun aku juga tidak bisa mengingatmu sambil mengulas senyum. *** Saat itu, pertama kalinya dalam hidupku aku mau mengajak lelaki kencan di malam minggu. Aku? Tak habis pikir siapa kamu bisa membuatku berbuat begitu. Istimewa ya kamu? Tidak tahu apa yang sedang kupikirkan saat aku mulai mengetikkan pesan singkat Sabtu malam itu. Keluar yuk! Bukan karena aku sedang bosan, atau aku tidak ada kerjaan. Saat itu aku malah sedang berada di ruang…
-
-
WRITING HANGOVER
Hangover. Aku nggak tahu dalam bahasa Indonesia dialihbahasakan menjadi kata apa. Di luar negeri, orang mengalami hangover setelah kebanyakan minum alkohol. Malam mereka mabuk, lalu tidur dan paginya pusing, lemes, bingung–ini yang disebut hangover. Katanya, kalau tidur–setelah mabuk–cukup lama, nggak akan kena hangover parah. Tapi meski kita nggak minum, kita juga bisa kena ‘hangover‘ di berbagai aspek kehidupan. Book hangover, kita baca buku yang bagus banget sampai beberapa hari kita cuma pengen membayang-bayangkan apa yang sudah kita baca, kita baca ulang, dan nggak ada niat buat melakukan hal lain. Diajak temen ke mall aja males, soalnya lebih pengen melamu. Cara menyembuhkannya sama seperti alcohol hangover, dibiarkan saja beberapa hari. Nanti setelah otak…
-
Freebie: Baca Cerita The Mollers Gratis Di sini
Siapa The Mollers? Keluarga rekaanku. Aku sudah menuliscerita mereka sebanyak tiga judul. Bukan buku bersambung. Tokoh utamanya ganti-ganti, cuma nama belakangnya Moller semua. Sampai hari ini masih ada cerita mereka yang bisa dibaca gratis melalui link di bawah ini: Midsommar Chapter 1 sd 6 The Dance of Love Chapter 1, 2, dan 3 The Danish Boss Chapter 1 sd 20 Sedangkan buku-buku The Mollers yang sudah ada di toko buku adalah: My Bittersweet Marriage Afnan Moller. Half-Danish. Memutuskan untuk menjadi warga negara Denmark, mengikuti ayahnya, saat usia 18 tahun. Mikrobiologis di Aarhus University Hospital. Sudah tinggal di Aarhus selama 12 tahun dan akan tinggal di sana sampai akhir hayat. Sebagai muslim, menemukan calon istri…
-
Vihara’s Quiz
Terima kasih banyak atas antusias teman-teman semua dalam membaca cabang terbaru dari The Mollers: The Dance of Love. Aku selalu bahagia setiap kali menulis cerita mengenai the Danish Family tersebut. Jalan-jalan ke Denmark bareng Afnan dan kena SAD, meninggalkan Denmark bareng Fritdjof untuk mencari matahari yang hangat, atau tumbuh dalam lingkungan setengah Denmark seperti Lilja. Seolah-olah aku menjadi bagian dari mereka. Menjadi … ibu tiri yang jahat bagi mereka hahahaha. Untuk cerita Mikkel Moller, sedang dalam proses. Semoga lancar 😀 Bagi yang belum kenal sama sekali dengan the Mollers, bisa kenalan dulu dengan sebagian dari mereka: Fritdjof Moller Afnan Moller Lilja Moller Anggota the Mollers teranyar yang kubikin kisahnya…
-
Hari Ini Setahun Yang Lalu
Cerita ini berawal dari sebuah obrolan santai dengan seorang teman berkebangsaan Denmark. Dia ingin menghabiskan hidup di negara hangat dan makan nasi sementara saya ingin merasakan tinggal di negara dingin dan makan roti. Sebuah obrolan yang membuat saya mendapatkan gagasan untuk sebuah premis cerita dengan menggabungkan unsur-unsur roman di dalamnya. Sebuah obrolan yang membuat saya ingin tahu lebih banyak lagi tentang negara dingin itu dan kehidupan di sana. (halaman v, My Bittersweet Marriage) 21 Maret 2016 Hari itu, bersamaan dengan hari ulang tahun sahabat terbaikku, pendukung utamaku, Instagram dan Facebook-ku banjir dengan foto-foto istimewa. Mention dan tag teman-teman kuliah, teman SMA, teman kursus bahasa Inggris, teman-teman kerja, teman-temanku sekelasku saat belajar…
-
My Bittersweet Marriage: the Excerpt
“Apa kita jadi pergi besok?” Hessa bertanya sambil setengah melamun. Hessa duduk di samping Afnan di mobil, kembali ke rumah Hessa setelah menginap di rumah orangtua Afnan. “Iya.” “Nggak bisa diundur sehari aja?” “Hessa, kita sudah ngomongin ini berkali-kali. Kita akan berangkat hari Sabtu dan nggak akan berubah.” “Aku masih belum puas di sini.” “Mau diundur berapa kali juga kamu nggak akan puas. Aku punya tanggung jawab di sana. Kamu tinggal berangkat aja. Nggak perlu cari tempat tinggal. Nggak perlu takut kehabisan uang. Ada aku di sana. Apalagi masalahnya?” “Kenapa kamu nggak bisa tinggal di sini? Seperti Mikkel. Lilian bilang….” “Aku nggak bisa. Aku sudah kasih tahu kamu tentang pekerjaanku…