Ini cerita yang sangat terlambat. Pengumuman pemenang dilakukan pada bulan Desember 2021 dan aku baru menceritakan di blog sekarang. Aku sudah mengabarkan di Instagram dan Twitter lebih dulu. Karena lebih mudah dan cepat. Meskipun begitu, aku tetap ingin membagi pengalaman memenangkan kompetisi yang diikuti oleh banyak penulis di platform Wattpad ini. Seperti yang pernah kuceritakan sebelumnya, ini adalah tahun pertama keikutsertaanku dalam kompetisi The Wattys. Sepasang Sepatu Untuk Ava dimulai dan selesai pada kurun waktu yang tepat, selaras dengan yang tertulis dalam peraturan lomba. Dari peserta yang begitu banyak, aku tidak menyangka Ava akan menjadi juara pertama untuk kategori romance. Kemenangan ini berarti banyak untukku. Namaku diumumkan di halaman home/beranda…
-
-
Daftar Pendek The Wattys 2021: Sepasang Sepatu Untuk Ava
Tahun ini adalah salah satu tahun terberat dalam hidupku. Dalam karierku sebagai penulis. Gelombang kedua Covid-19 membuatku kehilangan beberapa orang terdekat. Kerabat, teman, dan tetangga. Hampir setiap hari berita duka terus berdatangan. Sampai hatiku yang sudah patah berkali-kali ini berteriak ingin semua penderitaan ini berhenti. Level kecemasanku naik sepuluh kali lipat. Yang ingin kulakukan sepanjang hari adalah bergelung di tempat tidur, di bawah selimut tebal dan berharap semua itu hanya mimpi buruk. Pilihanku untuk menyibukkan pikiranku adalah memperbaiki naskah cerita yang kutulis sekitar tahun 2014 atau 2015. Tidak ada judul untuk cerita itu. Nama salah satu tokoh utamanya pun harus kuganti, karena aku sudah memakai nama itu untuk nama tokoh utama…
-
Menang Lomba Cerpen Teman Tulis 2021
Late post! Cerpenku yang berjudul Sebaik-baik Pelajaran menang Lomba Cerpen Teman Tulis 2021 yang diselenggarakan oleh aplikasi Lontara untuk kategori umum. Pemenang diumumkan bulan September kemarin tapi aku baru bisa ‘merekam’ perjalanan itu sekarang. Karena sedang sangat sibuk revisi bukuku, The Promise of Forever, yang akan terbit bulan ini. Tiba-tiba diberi tahu editorku kalau tahun ini aku bisa menerbitkan dua buku itu, well, rasanya aku kaget, bingung, dan cemas. Tapi itu cerita untuk lain hari. Yang tidak kalah mengagetkan–oke, sangat mengagetkan–adalah melihat namaku ada di daftar pemenang Lomba Cerpen Teman Tulis 2021. Sebagai pemenang pertama lagi. Untukku, penulis yang terbiasa dengan karya yang panjangnya 70.000 kata, bisa menyelesaikan tulisan sepanjang 3.000 kata adalah suatu…
-
Done Is Better Than Perfect
Itu adalah salah satu prinsip yang kupegang teguh sebagai seorang penulis, sejak buku pertama hingga judul keenam, The Promise of Forever, yang akan terbit bulan Oktober nanti. Tanpa tulisan itu, yang kupasang besar-besar di dinding kamarku, dan di buku catatan, aku tidak akan pernah mengirimkan naskah kepada editor. Karena aku akan terus membaca ulang dan merevisi naskahku, mungkin sampai aku mati. Sebab kesempurnaan itu tidak akan pernah bisa tercapai, walaupun aku menghabiskan banyak waktu untuk mewujudkannya. Setiap kali mengerjakan sebuah naskah, aku hanya memberi kesempatan kepadaku dua kali membaca ulang. Otomatis, dua kali pula merevisi. Sudah pasti hasilnya tidak sempurna. Kalau mau dibaca ulang seratus kali, aku akan selalu menemukan…
-
The Perfect Match: Deleted Scene
Selama menulis The Perfect Match, ada bagian-bagian yang tak kusertakan dalam naskah final. Ada berbagai pertimbangan, salah satunya adalah melemahkan abandonment issue yang dimiliki Nalia. Seperti bagian di bawah ini. Kalau kamu sudah baca bukunya, apa kamu bisa menebak kira-kira di bagian mana seharusnya potongan ini berada? *** “Astra masih berusaha mengubah keputusanmu?” Setelah meletakkan teh herbal dan pisang goreng cokelat di meja, Gloria menarik kursi di seberang Nalia dan duduk. Siang ini, setelah pulang dari kampus, Nalia memutuskan datang ke rumah kakaknya. Kakak iparnya sedang cuti karena akan melahirkan dua minggu lagi. “Aku nggak tahu lagi harus ngomong apa.” Nalia mengangkat cangkir putih yang baru saja dihidangkan dan menghirup aroma…
-
From Zero To Happily Ever After
Perjalanan Novel The Perfect Match dari Ide di Kepalaku Menjadi Buku di Tanganmu Saat live di Instagram tanggal 19 Juni yang lalu, ada yang menanyakan seperti apa sih perjalanan The Perfect Match, sejak di kandungan ibunya–aku–hingga lahir dan disukai oleh banyak pembaca. Perjalanannya panjang. Total waktu yang diperlukan dari menggodok ide hingga bukunya terbit adalah 9 bulan. Benar-benar seperti mengandung bayi manusia. Yang paling memakan waktu adalah proses meriset kebutuhan cerita. Ada banyak hal baru yang harus kupelajari dan kupahami, sehingga aku bisa menenunnya ke dalam jalan cerita. The Perfect Match ber-genre romance, yang manis dan romantis, dengan beberapa tema yaitu cinta(tema utama), inklusivitas, dan kesehatan mental(dalam buku ini abandonment…
-
Jantungku Berdetak Untuk Siapa
Karya Ika Vihara Suara pengamen yang menyanyi dengan suara seadanya, diiringi suara gitar yang dipetik ala kadarnya, ditingkahi suara tawa dua orang remaja, membuat tenda kaki lima ini semakin berisik saja. Azan Isya juga terdengar nyaring dari masjid di seberang tenda ini. Sepertinya aku memilih waktu yang salah untuk makan malam. Pengamen bersuara sumbang itu tetap tidak mau diam, bahkan seperti ingin mengalahkan suara azan. Sambil menyodorkan kantong bekas permen. Dua orang remaja memasukkan receh sambil masih tertawa-tawa. Aku tidak lapar. Tadi aku hanya berjalan kaki menghabiskan waktu sepulang bekerja. Lalu memutuskan mampir makan nasi goreng di tenda kecil di samping minimarket dua puluh empat jam. Saat aku sedang…
-
Di Antara Dua Pilihan
Menjadi Penulis Terkenal atau Penulis Sukses? Suatu malam di bulan ini, aku menerima pesan WhatsApp dari temanku. Dia bertanya,”Menurutmu, penulis itu selebritis atau bukan?” Belum sempat aku menjawab, dia sudah mengirimkan beberapa pesan yang menjelaskan kenapa dia melemparkan pertanyaan itu. Temanku mendapati seorang penulis dengan star syindrome—bahasa yang dipakai temanku—padahal bukunya tidak bermutu. Ini aku hanya mengulang kalimat temanku, bukan pernyataan dariku. Sebab aku tidak pernah mengatakan sebuah buku itu jelek. Seperti apa pun kualitas sebuah tulisan, selalu bisa memeriku pelajaran; jangan menulis seperti itu atau menulislah sebagus itu. Di dunia ini, ada banyak buku yang membuatku berpikir bahwa, sayang sekali kertas, uang, waktu, dan berbagai sumber daya lain digunakan…
-
Kenapa Aku Menulis Cerita Romance?
Jawabannya tidak sesederhana ‘karena aku menyukai genre romance’. Suatu waktu, aku mendapatkan kesempatan berharga untuk bekerja bersama seorang editor yang luar biasa. Dari beliau aku banyak sekali belajar, tidak cuma tentang menulis, tapi tentang hidup dan sebagainya. Aku belum mencantumkan nama beliau di sini karena permintaan izinku melalu WhatsApp belum dijawab. Masih jelas terekam di ingatanku, beliau mengatakan kalau aku mau mengurangi kadar romance di dalam naskah yang kutulis, aku bisa masuk ke genre literary fiction. Beliau yakin aku mampu membuat karya yang berbeda pada genre itu. Di sana aku akan lebih bebas mengeksplorasi segala tingkah-laku manusia—aku sudah melakukan ini di buku-bukuku hingga menyampaikan kritik sosial—aku juga selalu menyertakan ini…
-
Tips Menulis Cerita Yang Menarik
Setiap aku mengadakan Q&A sebulan sekali—minggu keempat tiap-tiap bulan—pertanyaan bagaimana cara menulis cerita yang menarik atau cerita yang berbeda selalu muncul. Tidak bisa dipungkiri, guna menarik pembaca supaya mau membeli buku kita, atau menambah jumlah viewers kalau publikasi online, kita memang harus menawarkan cerita yang lain daripada yang lain. Oh, karena aku menulis cerita roman, maka pengalaman yang kubagikan ini juga berkaitan dengan penulisan cerita roman. Dalam menjawab pertanyan tersebut aku tidak pernah menyarankan supaya mereka mencari ide cerita baru, yang segar, atau yang belum pernah dipakai penulis lain sebelumnya. Sebab, kalau aku menyuruh mereka melakukan itu, berarti aku menghalangi mereka menerbitkan buku. Sampai lima tahun kemudian, cita-cita menulis sebuah…